05 September 2009

Kita Harus Tergesa-gesa

     Sering kita dengar kalimat hadits yang menyatakan bahwa tergesa-gesa itu perbuatan syaitan. Jadi, hindari sifat tergesa-gesa itu.
     But, ada lho perbuatan/amalan yang kita harus tergesa-gesa melakukannya. Tentu saja, tergesa-gesa disini berarti "menyegerakan". Tidak boleh ditunda. 
      Ada 5 hal yang kita harus tergesa-gesa melakukannya:

  1. Taubat. Ini memang nggak bisa ditunda-tunda lagi. Jangan nunggu kapan-kapan, siapa tahu, nanti kita sudah berhadapan dengan malaikat maut.
  2. Membayar hutang. Persoalan hablumminannass ini kadang terabaikan. Padahal hubungannya penting banget. Kita gak akan masuk surga bila kita masih punya tanggungan hutang di dunia.
  3. Mengurus jenazah. Ini juga kita tak boleh menunda-nundanya. Kata Nabi, kita harus mempercepat membawa jenazah ke kubur. Hikmahnya adalah, bila jenazah itu adalah orang baik, maka kita mempercepatnya untuk menerima nikmat kubur. Sebaliknya bila jenazah itu adalah orang yang tidak baik, maka kita mempercepat lepasnya dari pundak kita.
  4. Nikah. Terutama buat yang sudah mampu. Nikah dini juga no problemo. Jangan nikahnya ketuaan. Nanti kita udah jadi kakek-kakek, anak kita baru 2 tahun.
  5. Menjamu tamu. "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya".

16 Agustus 2009

MERAH PUTIH


     Udah nonton filmnya belum? Film ini bener-bener bisa membangkitkan rasa nasionalisme kita. Benar-benar mampu menyuguhkan "rasa" yang lain, seperti bukan film Indonesia. Tentu saja, karena film ini dibuat bekerjasama dengan sutradara import.
     Film ini bercerita tentang perjuangan tentara Republik melawan penjajah Belanda yang kembali datang setelah tahun 1945. Pada suatu serangan mendadak yang dilancarkan pasukan Belanda, tentara Republik banyak yang gugur, hingga tersisa 4 orang pejuang saja yang berhasil selamat karena memutuskan untuk mundur. Letnan Amir, Thomas, Marius dan Dayan. Tapi bukannya menyerah, mereka yang berhasil mengetahui rute perjalanan yang akan dilewati tentara musuh segera menyusun siasat penyergapan. Dengan dibantu oleh beberapa orang penduduk, meski dengan persenjataan yang sedikit, mereka berhasil melumpuhkan pasukan itu, bahkan menangkap salah seorang perwira Belanda.