Manusia adalah malam saat kekasihnya hilang
Manusia tanpa bintang saat sang kekasih bimbang
Kapan kita berhenti bicara sendiri-sendiri seperti puzzle-puzzle terurai tidak terangkai yang mencoba menangkap damai padahal sebenarnya semuanya kosong?
Manusia adalah anugerah saat bahagia
Manusia dewasa saat terluka
Kekasih yang pergi nanti 'kan pulang
Karena bintang tak enggan bersinar meski siang
Manusia mencoba merangkai, menata, menanti
Setiap detik,
Setiap detak,
Setiap dentang
Sang kekasih tak pernah mengurai,
Setiap nadi,
Setiap jiwa,
Setiap hati.
Bukankah kini, aku dan engkau bukan lagi manusia?
Manusia tanpa bintang saat sang kekasih bimbang
Kapan kita berhenti bicara sendiri-sendiri seperti puzzle-puzzle terurai tidak terangkai yang mencoba menangkap damai padahal sebenarnya semuanya kosong?
Manusia adalah anugerah saat bahagia
Manusia dewasa saat terluka
Kekasih yang pergi nanti 'kan pulang
Karena bintang tak enggan bersinar meski siang
Manusia mencoba merangkai, menata, menanti
Setiap detik,
Setiap detak,
Setiap dentang
Sang kekasih tak pernah mengurai,
Setiap nadi,
Setiap jiwa,
Setiap hati.
Bukankah kini, aku dan engkau bukan lagi manusia?
(Sajak Musim Dingin: Juli, 2007)
2 komentar:
emang ada musim dingin ta disini?
katanya inspirasi itu bisa dari mana aja, he he he...
Posting Komentar