09 Juli 2009

Kuatrin Bisu

Setiap saat adalah hari-hari penantian
Selalu ada sajak-sajak rindu
Lembut, perlahan,
menyentuh, merengkuh setiap nadi-nadi kita
yang kaku

Setiap langkah jadi beku, ragu-ragu
Selalu coba menari tapi terhenti
Patah, kau tak akan sadari
Di depanmu, aku, selalu

Setiap bait tersublim, kosong, lalu hilang
Selalu tanpa makna ia terbuang
Manusia bicara sajak-sajak tentang
Sampai sekarang aku tetap tak bilang
(Sajak Musim Dingin: Pebruari, 2005)

Tidak ada komentar: